Apakah Anda Termasuk Lakon dalam kisah Ini?
Abu Hurairah meriwayatkan
bahwa ada seseorang yang masuk masjid, sementara itu Nabi Saw sedang
duduk di sisi masjid. Orang itu pun lantas mengerjakan sholat. Sesudah itu dia
datang kepada Nabi Saw dengan mengucapkan salam kepada beliau.
Nabi Saw menjawab,
“Wa’alaikumsalam. Kembalilah dan ulangi lagi sholatmu, karena sebenarnya engkau
belum menunaikan sholat!”
Dia pun kembali
mengerjakan sholat, kemudian datang menghadap Nabi Saw dan mengucapkan salam
kepada beliau. Beliau kembali lagi menjawab, “Wa’alaikumsalam. Kembalilah dan
ulangi lagi sholatmu, karena sebenarnya engkau belum menunaikan sholat!”
Dia pun kembali
mengerjakan sholat, kemudian datang menghadap Nabi Saw dan mengucapkan salam
kepada beliau. Beliau kembali lagi mengatakan kepadanya, “Wa’alaikumsalam.
Kembalilah dan ulangi lagi sholatmu, Dia pun kembali mengerjakan sholat,
kemudian datang menghadap Nabi Saw dan mengucapkan salam kepada beliau. Beliau
kembali lagi menjawab, “Wa’alaikumsalam. Kembalilah dan ulangi lagi sholatmu,
karena sebenarnya engkau belum menunaikan sholat!”
Sesudah itu dia pun
berkata, “Ya Rasulullah, ajarkan sholat kepadaku!”
Beliau bersabda, “Jika
engkau hendak mengerjakan sholat, maka sempurnakanlah wudhu terlebih dahulu,
kemudain menghadaplah ke arah kiblat. Bertakbirlah (Takbiratul Ihram), kemudian
bacalah Al-Qur’an yang engkau bisa, lalu rukuklah sehingga engkau tenang
(thuma’ninah) dalam rukukmu. Sesudah itu bangkitlah sehingga engkau benar-benar
berdiri tegak. Kemudian bersujudlah sehingga engkau benar-benar tenang dalam
sujudmu. Kemudian lakukanlah seperti itu sehingga engkau menyelesaikan seluruh
(rakaat) sholatmu!”
Beginilah sholat
mereka!
Sudah luruskah Sholat
kita?
Ibnu Al-Munkadir berkata, “ketika Ibnu
Az-Zubair mengerjakan sholat, maka aku lihat dia seperti dahan sebuah pohon
yang tertiup angin, sedangkan manjaniq menimpanya di sana sini”. (maksudnya,
tak bergerak sedikit pun).
Mujahid berkata, “Ibnu Az-Zubair itu
jika bangkit untuk mengejakan sholat, maka beliau menjadi seperti tongkat yang
diberdirikan, karena kekhusyukannya”.
Yahya bin Watsab meriwayatkan bahwa Ibnu
Az-Zubair sedang bersujud, sehigga seekor burung pipit hinggap di atas
punggungnya. Burung itu tampaknya mengira bahwa punggung beliau itu adalah
dahan pohon kurma atau tembok.
Maslamah bin Yasar sedang mengerjakan
sholat di dalam masjid, lalu salah satu sisi bangunannya roboh. Orang-orang pun
bangkit, sedangkan dia tidak tahu bahwa ada bagian dari bangunan masjid yang
roboh.
Ya’qub Al-Hadharami adalah seorang yang
tidak ada duanya di zamannya. Di antara bentuk kehuzudan beliau itu adalah
bahwa selendang beliau pernah dicuri orang dengan mengambilnya dari atas
pundaknya pada saat dia mengerjakan sholat, lalu selendang itu dikembalikan
lagi oleh pencurinya, sedangkan beliau tidak merasakannya.
Suatu ketika terjadi kebakaran di rumah
Ali bin Al-Husain, dan keika itu beliau sedang sujud. Orang-orang pun
berteriak: “Wahai putra Rasulullah (maksudnya cicit beliau) kebakaran,
kebakaran!” beliau ternyata tidak juga mengangkat kepala sampai kemudian api
itu berhasil dipadamkan. Dikatakanlah kejadian itu kepadanya, lantas beliau
menjawab, “Aku telah dibuat lalai oleh neraka lainnya!”
Muslim bin Yasar pernah berkata kepada
keluarganya jika beliau hendak mengerjakan sholat, “Silahkan saja kalian
berbicara, karena aku tidak mendengar percakapan kalian”.
Muhammad bin Ismail Al-Bukhari keluar
bersama beberapa orang menuju ladang. Ketika waktu zhuhur tiba, beliau menjadi
iman sholat. Ketika selesai, beliau sholat sunah. Setelah selesai, beliau baju
seraya bertanya kepada beberapa yang menyertai beliau, “Coba perhatikan, adakah
sesuatu di balik gamisku?” ternyata seekor zunbur (lalat buas) telah
menyengatnya hingga enam belas atau tujuh belas tempat di tubuh beliau sehingga
bengkak-bengkak. Mereka pun berkata, “Mengapa tidak engkau putuskan
sholatmusejak pertama kali binatang itu menggigitmu?” beliau menjawab, “Aku
sedang membaca satu surat, dan aku ingin menyempurnakannya”.
Pada suatu hari pernah dikatakan Amir
bin Abdillah, “Apakah engkau mengatakan sesuatu kepada dirimu sendiri pada saat
engkau mengerjakan sholat?”
Beliau menjawab, “Ya, benar. Yaitu
tentang saat aku berdiri nanti di hadapan-Nya, lantas aku dihadapkan dua
pilihan surga atau neraka”. Ditanyakan lagi kepadanya, “Apakah engkau
mendapatkan sesutau sebagaimana yang kami dapatkan berkenaan dengan
urusan-urusan duniawai?” beliau menjawab, “Aku lebih memilih terkena mata
tombak daripada jika itu sampai terjadi pada diriku”.
Al-Hasan bin Amru Al-Fazzari berkata,
“Seseorang maula (budak) milik Amru bin Uthbah menceritakan, kami keluar menuju
wilayah musuh, dan kami tidak bisa saling menjaga karena beliau banyak
mengerjakan sholat. Pada suatu malam, aku lihat beliau sedng mengerjakan
sholat, lalu kami dengar raungan singa. Kami pun segera lari, namun beliau
tetap saja berdiri mengerjakan sholat tanpa beranjak sedikit pun. Sesudah itu
kami katakan kepada beliau, “Apakah kamu tidak takut singa?” beliau menjawab, “
sesungguhnya aku merasa malu kepada Allah jika sampai takut kepada sesuatu
selain-Nya”.
Tanda-tanda
cinta tidak akan tersembunyi bagi siapa saja seperti pembawa minyak wangi
manakalah keluar aromanya
Sumber: Seakan Baru
Kali ini Aku Sholat
:)
BalasHapus:)
Hapus